Teknologi Sederhana Budidaya Tanaman Hias

A. Proses Produksi Budidaya Tanaman Hias

Sarana produksi yang diperlukan dalam budidaya tanaman hias hampir sama dengan tanaman pangan. Tanaman pangan umumnya dibudidayakan dalam lahan yang trhampar, sedangkan tanaman hias dapat juga dibudidayakan dalam pot atau polibag di tempat terbuka atau ternaungi di pekarangan.
Media tanam pot dapat berupa tanah yang dicampur dengan pupuk kandang atau berbagai media tanam siap pakai yang tersedia di toko sarana produksi pertanian. Berikut adalah bahan untuk budidaya tanaman hias.
          1. Benih atau bibit tanaman hias

          2. Media tanam 
          3. Pupuk
          4. Zat pengatur tumbuh
          5. Pestisida
          6. Mulsa plastik (penutup media tanam)
          7. Sungkup (plastik penutup media tanam)
          8. Polybag

Secara umum, teknik budi daya tanaman hias hampir sama dengan teknik budi daya tanaman pangan.Berikut ini adalah teknik budidaya untuk tanaman hias.
     1. Persiapan Lahan/Media Tanam
Budidaya tanaman hias dapat dilakukan di dalam pot (polbag) atau dalam hamparan lahan. Persiapan lahan/media tanam dilakukan untuk menyediakan media tumbuh yang sesuai untuk setiap tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kondisi tanah yang gembur sangat dibutuhkan untuk budi daya tanaman.
     2. Pembibitan
Persiapan benih/bibit merupakan hal yang penting dalam budidaya tanaman hias. Perbanyakan bahan tanaman hias dapat dilakukan melaui perbanyakan seksual dengan menggunakan biji dan perbanyakan vegetatif dengan menggunakan organ vegetatif.
Perbanyakan seksual melalui biji yang merupakan hasil pembuatan gamet betina oleh gamet jantan yang didahului oleh penyerbukan. Biji yang akan dijadikan benih sebaiknya dipanen dari induk yang sehat. Sebelum ditanam, biji disemai terlebih dahulu. Penyemaian dilakukan dilahan yang berbentuk bedengan. Lahan untuk persemaian juga harus diolah agar gembur sehingga memudahkan perkecambahan benih. Persemaian benih dilakukan di tempat yang agak terlindung dari panas matahari atau dapat diberikan naungan paranet.
Persemaian benih juga dilakukan di bak plastik, tray atau pot plastik. Media semai yang digunakan adalah tanah yang dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 atau dua bagian tanah dan 1 bagian pupuk kandang.
Perbanyakan vegetatif menggunakan organ-organ vegetatif. Keuntungan perbanyakan vegetatif adalah dapat menghasilkan bibit yang seragam dalam jumlah yang banyak. Perbanyakan vegetatif dapat terjadi secara alami atau buatan. Perbanayakn vegetatif dapat dengan menggunakan organ akar, batang, daun, tunas, sulur, dan umbi.
Perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias dpat dilakukan melalui stek, perundukan, okulasi, dan penyambung.
     3. Penanaman
Penanaman dilakukan jika lahan tanam sudah gembur. Jika terlalu kering, lahan dapat disiram terlebih dahulu. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari, karena cahaya matahari pada pagi hari dan sore hari sangat mendukung penanaman benih tanaman hias. Jika diperbanyak dengan benih, benih dapat ditanam langsung atau disemai terlebih dahulu sehingga tumbuh menjadi bibit siap tanam. Bibit ditanam dalam lubang tanam dengan ukuran yang sesuai untuk masing-masing jenis tanaman hias.
     4. Pemupukan
Pemupukan adalah penambahan unsur hara untuk mencukupi kebutuhan tanaman. Pupuk dapat diberikan ke media atau disemprot lansung ke tanaman. Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik atau anorganik.
     5. Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi :
  • Penyulaman, yaitu menanam kembali tanaman yang rusak, mati, atau pertumbuhan tidak normal.
  • Penyiraman, disesuaikan dengan kondisi tanaman. Penyiraman dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. Jika cuaca panas, penyiraman dilakukan setiap hari.
  • Pembumbunan, dilakukan untuk memperbaiki areasi tanah (udara dalam tanah bergantian dengan udara di atmosfer) serta menutup pangkal tanaman atau bagian tanaman yang berada di dalam tanah.
  • Penyiangan, membersihkan gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman hias.
     6. Pengendalian OTP
Pengendalian organisme pengganggu dilakukan untuk mencegah mengendalikan organisme yang mengganggu pertumbuhan, produksi dan kualitas tanaman. Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida atau secara manual dengan mencabut atau membuang tanaman yang terserang serta memungut hama pengganggu tanaman. Saat ini sudah banyak tersedia pestisida yang dibuat dari bahan alami.
     7. Panen dan Pascapanen
Panen dan Pascapanen garus dilakukan dengan hati-hati agar kehilangan hasil dan penurunan kualitas hasil panen dapat dihindari. Panen dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Pasca panen tanaman hias disesuaikan produk budidayanya.
   a.   Tanaman hias daun
   b.   Bunga potong
   c.   Tanaman dalam plot
sumber: https://barengpengetahuan.blogspot.co.id/2017/12/cara-budidaya-tanaman-hias.html

Komentar

Postingan Populer